0

PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DALAM LINGKUNGAN

Menurut Riani,dkk ( 2005 ) terdapat prinsip etika bisnis :

* PRINSIP OTONOMI
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggap baik untuk dilakukan. untuk bertindak secara otonom menurut pribadi diandaikan adanya kebebasan untuk mengambil keputusan dan betindak berdasarkan keputusan itu.
Otonomi dengan dua aspek : kebebasan dan tanggung jawab menjadi dasar titik pangkal dan landasan operasi bisnis. seorang usahawan yang baik akan mampu mengambil inisiatif , trobosan , inovasi dan resiko sekaligus dituntut bertanggung jawab atas keputusan tindakannya kepada diri sendiri maupun pihak-pihak yang terlibat dalam bisnisnya.

* PRINSIP KEJUJURAN 
Kejujuran ditemukan wujudnya dalam berbagai aspek :
1. kejujuran dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian dan kontrak
2. kejujuran menawarkan barang dan jasa dengan mutu yang baik.
3. kejujuran dalam hubungan kerja di perusahaan seprti tidak menipu dan menghisap tenaga kerja yang tergantung padanya,memperhatikan kebutuhan mereka dan sebagainya.

* PRINSIP KEADILAN 
Prinsip ini menuntut kita agar memperlakukan orang lain sesuai dengan haknya sesuai dengan aturan yang berlaku. Menghargai hak orang lain, keadilan dalam melaksanakan hukum harus adil jika pelaksanaan hukum tidak adil maka akan meresahkan masyarakt sehingga wibawa ukum akan luntur. Apabila masyarakat tidak peduli pada hukum maka ketertiban dan ketentraman akan terancam ( Sumaatmaja, 2003 : 6.23 )

* PRINSIP HORMAT KEPADA DIRI SENDIRI
Prinsip ini berarti kita mempunyai kewajiban moral untuk menghargai diri sendiri yang sama bobotnya dengan orang lain,kita wajib membela dan mempertahankan kehrmatan diri apabila martabat kita sebagai manusia dilanggar.

* HAK DAN KEWAJIBAN 
Ada 3 Kewajiban karyawan yang penting
a. Kewajiban ketaatan
karyawan harus taat kepada atasnannya di perusahaan khususnya dalam pekerjaan.
– Karyawan tidak perlu mematuhi peritah yang menyuruh dia melakukan sesuatu yang tidak bermoral. Misalnya pembunuhan, penipuan.
– Karyawan tidak wajib memeatuhi perintah yang tidak wajar. Misalnya merenovasi rumah atasan

b. Kewajiban Konfidensialitas
Kewajiban untuk menyimpan informasi yang bersifat rahasia yang telah diperoleh dengan menjalankan suatu profesi. Contoh : dokter,psikolog,pengacara.

c. Kewajiban Loyalitas
Kewajiban loyalitas merupakan konsekuensi dari status seseorang sebagai karyawan perusahaan. Karyawan harus mendukung tujuan-tujuan perusahaan,ia harus menghindari apa yang bisa merugikan kepentingan perusahaan.

* Hak-hak pekerja
a. Hak atas pekerjaan
hak pekerjaan merupakan hak asasi manusia.

b. Hak atas upah yang adil
merupakan hak legal yang diterima dan dituntut seseorang sejak ia mengikat diri untuk bekerja pada asatu perusahaan.

c. Hak untuk berserikat dan berkumpul
hak berserikat dan berkumpul merupakan salah satu syarat penting untuk bisa menjamin hak atas upah yang adil.

d. Hak atas perlindungan keamana dan kesehatan
e. Hak untuk di proses hukum secara sah
f.  Hak diperlakuakn secara sama
g. Hak atas rahasia pribadi
h. Hak atas kebebasan suara hati.

* TEORI ETIKA LINGKUNGAN
Etika lingkungan hidup yang menuntun manusia untuk berinteraksi dalam alam semesta. Masalah lingkungan hidup adalah moral,perilaku manusia kasus pencemaran dan kerusakan di laut hutan,atmosfer,air,tanah bersumber pada perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab.

* Prinsip Etika di Lingkungan hidup

1. Sikap Hormat terhadap Alam
Hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya

2. Prinsip Tanggung Jawab
Tanggung jawab ini bukan saja bersifat individu melainkan juga kolektif yang menuntut manusia untuk mengambil prakarsa, usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk menjaga alam semesta dengan isinya.
3. Prinsip Solidaritas
Yaitu prinsip yang membangkitkan rasa solider, perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan makluk hidup lainnya sehigga mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan.
4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian
Prinsip satu arah , menuju yang lain tanpa mengaharapkan balasan, tidak didasarkan kepada kepentingan pribadi tapi semata-mata untuk alam.
5. Prinsip “No Harm”
Yaitu Tidak Merugikan atau merusak, karena manusia mempunyai kewajiban moral dan tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak akan mau merugikan alam secara tidak perlu
6. Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Ini berarti , pola konsumsi dan produksi manusia modern harus dibatasi. Prinsip ini muncul didasari karena selama ini alam hanya sebagai obyek eksploitasi dan pemuas kepentingan hidup manusia.
7. Prinsip Keadilan
Prinsip ini berbicara terhadap akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam, dan dalam ikut menikmati manfaat sumber daya alam secara lestari.
8. Prinsip Demokrasi
Prinsip ini didsari terhadap berbagai jenis perbeaan keanekaragaman sehingga prinsip ini terutama berkaitan dengan pengambilan kebijakan didalam menentukan baik-buruknya, tusak-tidaknya, suatu sumber daya alam.
9. Prinsip Integritas Moral

Prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan prilaku moral yang terhormat serta memegang teguh untuk mengamankan kepentingan publik yang terkait dengan sumber daya alam.

Sumber :
TINJAUAN TENTANG ETIKA, HAK DAN KEWAJIBAN KARYAWAN DALAM PERUSAHAAN
Hariyanti STIE-AUB Surakarta

ETIKA BISNIS BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER  
Suripto, Moh Salimi, Ngatman Universitas Sebelas Maret 

Keraf, A.S., 2010.  EtikaLingkungan Hidup, PT Penerbit Buku Kompas. Jakarta 399p

https://joko1234.wordpress.com/2010/03/15/prinsip-prinsip-etika-lingkungan/

0

DEFINISI ETIKA DAN BISNIS SEBAGAI SEBUAH PROFESI

Nama : Rahayu Evendy

Kelas : 4EA08

NPM : 17213151

 

SOFTSKILL MINGGU 1

 

DEFINISI  ETIKA DAN BISNIS SEBAGAI SEBUAH PROFESI

  1. Hakekat Mata Kuliah Etika Bisnis

Etika adalah sesuatu yang berkaitan dengan “kebaikan (rightness)” atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Sedangkan Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer atau segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Dengan kata lain, etika bisnis yang bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis.

Etika bisnis juga berfungsi untuk menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh atau karyawan, dan masyarakat luas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun juga. Pada tingkat ini etika bisnis berfungsi untuk menggungah pemikiran masyarakat untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.

Pada hakekatnya hal ini lah yang melandasi dengan  memberi perhatian pada dunia pendidikan, khususnya bidang ilmu manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah Etika Bisnis. Karena dengan adanya mata kuliah Etika Bisnis dapat meningkatkan kredibilitas dan tanggung jawab sosial mahasiswa. Dengan adanya etika bisnis, secara intern semua mahasiswa dapat menerapkan standard etis yang sama, sehingga dapat mengambil kebijakan/keputusan yang baik berdasarkan perilaku etik, yang sangat penting diperlukan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang dalam sebuah bisnis.

 

  1. Definisi Etika dan Bisnis

Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) Hal ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi yang lainnya. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika adalah ilmu yang berkenaan tentang yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.

Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris “business”, dari kata “busy” yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Bisnis dengan segala macam bentuknya terjadi dalam kehidupan kita setiap hari. Bisnis adalah suatu aktivitas yang mengarahkan pada peningkatan nilai tambah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang (produksi).

 

  1. Etiket Moral, Hukum dan Agama

Etiket Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik dan hal yang tidak baik yang memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada sekelompok manusia, dimana ajarannya mengajarkan tetang pemikiran mengenai kewajiban dan tingkah laku manusia baik mental maupun fisik dan mengenai hal-hal yang sesuai dengan moral itu sendiri.

Etiket Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan ddalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dan hukum pidana.

Etika Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada adanya kekuasaan mengatur yang bersifat luar biasa yang berisi norma-norma atau peraturan yang menata bagaimana cara manusia berhubungan dengan Tuhan dan bagaimana manusia hidup yang berkelanjutan sampai kehidupan sesudah kematian.

 

  1. Klasifikasi Etika

Menurut buku yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat diklasifikasikan menjadi :

  1. Etika Deskriptif

Etika deskriptif yaitu etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara turun-temurun.

  1. Etika Normatif

Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau massyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi avuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.

  1. Etika Deontologi

Etika deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau pihak lain.

  1. Etika Teleologi

Etika Teleologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak. Dalam etika ini dikelompollan menjadi dua macam yaitu :

v Egoisme

Egoisme yaitu etika yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.

v Utilitarianisme

Utilitarianisme adalah etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.

  1. Etika Relatifisme

Etika relatifisme adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok passrial, misalnya etika yang sesuai dengan adat istiadat lokal, regional dan konvensi, sifat dan lain-lain. Dengan demikian tidak berlaku bagi semua pihak atau masyarakat yang bersifat global.

  1. Konsepsi Etika

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.

Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Konsep dasar etika antara lain adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia serta akhlak (moral) serta kesusilaan seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Keraf, A. Sonny. 2006. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius.

Bertens, K. 2009. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius.

Dr. H. Budi Untung. 2012. Hukum dan Etika Bisnis. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Fauzan dan Ida N. 2014. Jurnal : Pengaruh Penerapan Etika Bisnis Terhadap Kepuasan Pelanggan Warung Bebek H. Slamet Di Kota Malang. Malang.